Purworejo— Suasana halaman Pondok Pesantren Daarul Anwar Kebongunung, Loano pada Kamis malam Jum’at (24/7) dipenuhi sorak sorai semangat. Puluhan santri hingga para asatidz turut ambil bagian dalam acara Pencak Dor, sebuah ajang seni bela diri tradisional yang digelar dengan tujuan memperkenalkan kegiatan ekstrakurikuler pencak silat kepada santri baru.
Acara yang diselenggarakan secara meriah ini tak hanya menjadi ajang hiburan, namun juga sarana pendidikan karakter. Dihadiri ratusan santri putra dari Yayasan Nuril Anwar, kegiatan berlangsung penuh antusiasme dari awal hingga akhir.

Dalam sambutannya, Gus Afton Tomy Ubaidillah selaku perwakilan keluarga pengasuh pondok menyampaikan pentingnya menjaga kebugaran fisik sebagai penunjang kegiatan belajar dan mengaji.
“Di dalam raga yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Ketika santri punya raga sehat dan jiwa yang kuat, tentu akan mendukung konsentrasi dalam belajar dan mengaji,” ujar beliau.
Didampingi oleh para pelatih profesional dari organisasi pencak silat Trisusila, pertandingan berlangsung sportif dan aman. Para peserta merupakan anggota Trisusila dari kalangan santri Daarul Anwar, yang menampilkan berbagai teknik bela diri dalam duel penuh semangat.

Pencak Dor Santri Pondok Pesantren Daarul Anwar
Salah satu momen paling menarik dari malam itu adalah pertandingan antara Kepala Pondok dan Kepala Madrasah, yang memancing gelak tawa dan tepuk tangan dari para penonton. Selain itu, penampilan para asatidz dalam sesi pertandingan khusus turut menyemarakkan suasana, mempererat kedekatan antara guru dan santri.
Ketika dimintai pernyataan oleh tim Media PCNU, Ketua RMI PCNU Purworejo menyampaikan apresiasi atas inisiatif Pondok Pesantren Daarul Anwar dalam menggelar Pencak Dor sebagai bagian dari pengenalan ekstrakurikuler kepada santri baru.
“Santri itu harus seimbang antara ngaji dan menjaga kesehatan raga. Pencak silat tidak hanya melatih fisik, tapi juga menumbuhkan fokus, kedisiplinan, serta semangat menjaga kebudayaan Nusantara. Ini penting untuk membentuk pribadi santri yang kuat secara rohani dan jasmani,” ujar Gus H Amir Kilal selaku Ketua RMI PCNU Purworejo.
Acara Pencak Dor ini tidak hanya menjadi tradisi tahunan yang dinanti, tetapi juga media edukatif yang menanamkan nilai-nilai keberanian, kedisiplinan, dan sportivitas di kalangan santri. Ke depan, kegiatan seperti ini diharapkan terus berlanjut dan berkembang, sebagai bagian dari pembentukan karakter santri yang kuat lahir dan batin.






