PURWODADI, (nupurworejo.com) – Bupati Kabupaten Purworejo RH Agus Bastian SE MM meminta Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama terus melakukan kaderisasi terutama kader millenialnya yang berada di organisasi badan otonomnya dalam menghadapi era 5.0. Hal itu disampaikannyaa saat membuka kegiatan Latihan Pelatih (Latpel) PC IPPNU Purworejo, Jum’at (9/4/2021) di Ponpes Al Azhar Desa Karangsari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo. Kegiatan Latpel tersebut dilaksanakan selama tiga hari sejak Jum’at 9 sampai Ahad 11 April 2021.
BACA JUGA
PAC IPNU IPPNU Gelar Masa Keakraban di Obyek Wisata Si Tlerep
“Kita tahu bahwa Ikatan Pelajar Putri NU yang dikenal IPPNU sebagai organisasi yang mewadahi kaum muda dan pelajar yang memiliki peranan penting yang strategis untuk menjaga dan membangun generasi muda Indonesia,” ujarnya.
“Terlebih dengan tantangan generasi muda di era milenial atau era 5.0 akan semakin berat dengan kemajuan teknologi, yang semakin maju dan tentunya berpengaruh dengan pola hidup generasi muda. Sehingga bila tidak ada filternya masa muda generasi kita akan terancam,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, saat ini sudah tidak ada lagi skat antara Purworejo bagian dari dunia. Kalau dulu orang pergi ke luar Negeri barangkali tidak familiar dengan warga dunia. Tentunya dengan gadget atau HP semua dapat diakses, baik dari anak muda sampai orang tua.
“Artinya teknologi informasi begitu pesat dan ini adalah tugas kita bersama, yang muda harus pandai mengunakan teknologi yang semakin lama semakin maju. Jangan sampai alat yang seharusnya untuk membantu baik dengan digunakan yang tidak patut, saya harap adek-adek IPPNU bisa memberikan edukasi kepada warga di sekitarnya, mensosialisasikan tentang penggunaan gadget,” ujarnya.
Bupati berharap, sebagai sebuah organisasi IPPNU berperan serta didalam masyarakat bersama-sama pemerintah bisa memberikan pencerahan terhadap warga masyarakat. Khususnya kepada teman anggota masyarakat yang putri-putri masuk organisasi IPPNU hanya sebagian saja. “Anggota IPPNU harus mampu mendekati memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang budaya kita, budaya timur yang senantiasa menjunjung sopan santun menjunjung juga keberagaman tentang hubungan antar individual disekitar kita,” katanya.
Bupati menambahkan, kegiatan telatih atau Training of trainer merupakan kegiatan yang sangat penting IPPNU guna menentukan langkah kedepan sesuai dengan tema pelatih cerdas, kaderisasi tuntas sebagai bagian dari upaya menjadikan organisasi yang lebih baik dan mandiri.
“Sebagai bagian dari kaderisasi, dengan adanya kegiatan yang mengamdung manfaat mempererat komunikasi, serta melatih kekompakan antar kader dan tentunya kami berharap latihan ini akan mampu melahirkan kader-kader instruktur dan bisa memajukan IPPNU dimasa yang akan datang,” imbuhnya.
Disisi lain IPPNU bisa menjadi mitra pemerintah dengan mendukung program-program pemerintah yang membawa kepada masyarakat umum. Serta dukungan lain yang dilakukan melalui berbagai kegiatan pemerintah. Masuknya tiga proyek strategis nasional yang ada di Kabupaten Purworejo maupun kabupaten tetangga yaitu bandata YIA di Kulon Progo, tentunya tidak ingin manjadi penonton saja dan turut berpartisipasi disini.
“Untuk itu penting meningkatkan sumberdaya manusia agar bersaing dengan sumberdaya di kabupaten lainya dengan memperebutkan kesempatan bersama di tida projek tersebut” imbuhnya.
Menyambut bulan suci Ramadhan 1442 Hijriyah yang masih dalam situasi pandemi covid 19, ia berharap pelaksanaan ibadah bisa berjalan lancar. “Tentunya kita bersama tidak lagi seperti dulu waktu pertama ada pandemi sampai ada larangan untuk tidak terawih. Tetapi di tahun ini tidak demikian, Purworejo sekarang statusnya sudah kuning. Mari kita bersama-sama melaksanakan sesuai protokol kesehatan, pakai masker, rajin cuci tanggan pakai sabun dan jaga jarak. IPPNU bisa menjadi teladan protokol kesehatan sehingga ibadah Ramadhan bisa kita laksanakan dengan khusuk dan aman,” pungkasnya.
Pewarta : Achmad Rohadi
Editor : Lukman Hakim