PURWOREJO, ( nupurworejo.com ) Bupati Agus Bastian, SE. MM. berpesan kepada PERGUNU untuk mampu mengemban amah organisasi dan mengkoordinir guru yang semakin eksis bagi anggota maupun masyarakat luas. Hal ini disampaikan saat menghadiri Pelantikan Pimpinan Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PC PERGUNU) Kabupaten Purworejo, pada Sabtu (17/4/2021) sore.
Baca Juga
Agus Muzammil Resmi Ketuai PERGUNU
Dikatakan Bupati, dilihat dari perspektif perjalanan panjang Negara ini maka Nahdlatul Ulama dengan jutaan anggota yang tersebar diberbagai daerah di Indonesia. Telah ikut mengungkapkan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara baik dari segi politik dan sosial budaya, termasuk juga bidang pendidikan. Nahdlatul Ulama memberikan sumbang sihnya yang tidak banyak dalam meningkatkan kuwalitas sumberdaya manusia.
” Peran guru Nahdlatul Ulama itub mewujudkan keberhasilan hearts Proses Pendidikan, sehingga guru Harus MENINGKAT kuwalitas gurunya agar Mampu mendidik Generasi bangsa Yang tentunya Harus Berkualitas, guru hendaknya Jangan Hanya mengajarkan Ilmu Pengetahuan maupaun ilmu agama Harus also Menjadi Sosok Yang Perlu ditiru, mencerahkan nilai- nilai kasih sayang keteladanan tentunya bermoral,” katanya.
Selanjutnya beliau mengatakan, terkait visi misi Kabupaten Purworejo kedepan yaitu Purworejo berdaya saing pada tahun 2024. Ramah guru Nahdlatul ulama yang tergabung dalam PERGUNU dapat turut serta memberikan kontribusi yang nyata. ” Utamanya mewujudkan suatu misi yaitu mengambangkan sumberdaya manusia yang berdaya saing ,” pungkasnya.
Rais Syuriah PCNU Purworejo Abdul Chakim Chamid dalam hal ini juga memberikan pesan PERGUNU agar memberi peran penting karena yang diurus bukan sembarangan yaitu pendidikan, pendidikanlah diatas segalanya. “Didalam Hadits dijelaskan mencari ilmu fardhu ain, karena orang yang beribadah tanpa ilmu tidak ada hasil yang dicapai. Begitu juga dengan pengetahuan, tanpa pengetahuan cita-cita hanyalah halusinasi,” tuturnya.
Selanjutnya Rais menyampaikan, Persatuan Guru Nahdlatul Ulama merupakan peran penting bagi generasi-generasi harapan bangsa khususnya harapn nahdlatul ulama untuk kita berpartisipasi membangun bangsa dan negara yang lebih baik terkait sumberdaya manusia. “Guru itu sangat penting, kalau dijaman kuno dulu sebutan guru adalah mausia setengah dewa. Bahkan lebih dihormati oleh anak-anak dari pada orang tuanya,” imbuhnya.
Rais berharap stigma ini tidak berubah walaupun akhir-akhir ini ada pergeseran. Mungkin karena suasana zaman yang membawa sumberdaya kita. Tidak hanya sekedar profesi tetapi betul-betul dijalani dengan profesional. Hal yang lebih penting juga yaitu hal kerja sosial, dan kemasyarakatan. ” Menjadi nilai tambah karena guru adalah Khdidmatul Ummah (Pelayan Umat) dalam tanda kutip berkhidmat dengan organisasi PERGUNU, peran sosial berfikirlah nilai-nilai ibadah dan dakwah hal ini menjadi inspirasi yang pokok, sebagi pendidik pelayan penyayang,” pesanya.
Beliau mengatakan, dengan pendidikan guru mampu menjadikan harkat martabat masyarakat untuk kehidupan baik masa pendek maupun masa panjang. Tanpa Pengetahuan tanpa ilmu hanyalah sebuah mimpi, biarkan anak-anak kita tanpa pengetahuan sama saja membiarkan mereka bodoh sebelum berada di titik ajalnya. ” Banyak orang tanpa pengetahuan akhirnya tidak bisa menikmati kehidupan, tidak bisa meresapi makna kehidupan yang sebenarnya, jauh dari harapan yang memiliki cita-cita yang tinggi. Hantarkanlah anak-anak kita dengan pendidikan yang bermutu dan profesional, tetapi tidak hanya nilai-nilai sosial karena itu lebih menyentuh dari nilai-nilai moral, jangan sampai menjadi jiwa profesional tetapi tidak memiliki jiwa sosial,” ujarnya.
Rais menceritakan, dahulu guru saya dawuh carilah guru yang iklhas jangan yang pandai saja. “Karena keikhlasannya ada nilai-nilai moral dan sosial yang luar biasa, nantinya akan menyatu antara pengetahuan dan kepribadian yang profesional,” pungkasnya.
Pewarta : Muhammad Hakim
Editor : AR/LH