LOANO , ( nupurworejo.com ) – Peringatan empat puluh hari wafatnya KHR. Abdul Chakim Chamid, Pengasuh Pondok Pesantren Nuril Anwar dan Rais Syuriah PCNU Purworejo menggelar acara tahlil dan do’a bersama secara virtual melalui zoom meeting dan laman media sosial lainnya, Selasa (24/8/2021) malam. Acara dihadiri para Habaib, Masyayikh dan Ulama.
Sohibul bait, KHR. Mahfud Hamid mewakili Keluarga menyampaikan, atas nama keluarga dari nyai Chusana Aniq menghaturkan terimakasih atas kehadiran tamu undangan semuanya dengan ikrar jazakumullah khair.
“Semoga hadiah doa para Habaib, Masyayikh dan Ulama yang ikut membacakan tahlil dan doa untuk Almarhum KHR. Chakim Chamid nantinya Almarhum mendapat derajat husnul Khòtimah digolongkan ‘Allazina amanu wahajaru wajahadu fisabilillah biamwa-lihim waanfusihim a’damu darajatan indallahu waulaika humulfaizun’,” pesannya.
Ditambahkan, atas nama keluarga almarhum KHR Abdul Chakim Chamid mengucapkan terimakasih yang sebenar-besarnya atas do’anya dari semuanya. Atas nama Keluarga meminta do’anya, semoga keluarga almarhum, istri Chusana Aniq dan putra-putra almarhum semoga bisa melanjutkan perjuangan.
“Semoga keluarga diberi keihlasan, kesabaran, dan pondok ini terus memberikan manfaat dan keberkahan, Santri-santri tambah rajin ngaji, tambah baik dan barokah, dan meminta doa nya untuk pondok Al-Anwar, An-Nur semoga lestari dan bermanfaat untuk selamanya,” pesan KHR. Mahfud Hamid.
KH. M. Abdullah Kautsar menyampaikan, semoga bacaan tahlil dan do’a untuk almarhum KHR Abdul Chakim Chamid menjadi keringanan nantinya di alam barzah, sebagai hadiah kepada almarhum. “Semoga langkah kedepan putra-putra dan santri-santrinya untuk mendoakan dan melanjutkan perjuangan semoga menjadi amal baik berbakti kepada orang tua atau gurunya,” tuturnya.
Ditambahkan, wafatnya Gus Chakim benar-benar sebuah pukulan yang luar biasa, sebagaimana wafatnya para Habaib, Masyayikh dan Ulama dimana dunia sekarang yang masih dalam keadaan kurang baik, dimana kita masih dihadapkan pandemi Covid-19.
“Sebenarnya yang jauh lebih menyusahkan dan menyesakkan dada kita adalah diluar pandemi Covid-19, dimana para Habaib, Masyayikh dan Ulama banyak yang wafat, semoga kita semua bisa melanjutkan perjuangan beliau-beliau yang sudah wafat,” pesan Gus Kaustar.
Kontributor: A. Rohadi
Editor: MH/RA/LH