PURWOREJO, ( nupurworejo.com ) – Rais Syuriah PCNU Purworejo KHR. Abdul Chakim Chamid menyampaikan rasa Syukur Alhamdulillah kita telah memasuki masa akhir Ramadhan 1442 Hijriyah walaupun secara hakikat kita akan melewati Ramadhan, tapi kita juga harus bersyukur atas nikmat Allah SWT, atas rahmatNya, barokahNya, sehingga kita bisa menjalani akhir romadhon ini, semoga sempurna tahun ini, sampai ketemu dihari raya dan semoga berharap bisa bertemu rohamdon lagi ditahun yang akan datang Allahuma Aamiinn. Hal ini, disampaikan saat dilihat secara virtual melalui Youtube NU Purworejo dari kediamannya di Pondok Pesantren Nuril Anwar, Maron, Loano Purworejo. pada Selasa sore (11/5/2021).
Baca Juga
Pesan Ramadhan dari Rois Syuriah PCNU untuk Warga Nahdliyin Purworejo
Dijelaskan, Kita harus bersyukur tanpa bantuan Allah ta’ala tanpa hidayahNya, tanpa taufikNya, tanpa kekuatan dari Allah ta’ala kita tidak bisa menjalani Ramadhan dengan baik. Siapapun walaupun kita masih golongan ” istighfarun nyahtaju ilal istigfar “, memang kita sebagian telah melakukan syukur tapi masih banyak kekurangan karena banyak yang kita lewatkan, maka dari itu ” istigfaru nayahtaju ilal istigfar “, istigfarnya kita ini istigfarnya pendosa yang masih banyak kekurangan , masih banyak salah lesan dan melakukannya masih belum bisa seiring, belum sejalan.
Semoga Allah memaafkan kita termasuk dengan terkait ramadhan kita bahagia, kita senang dengan rohamdhon tapi tidak bisa mengisi ramadhan dengan yang lebih baik, hanya pribadi kita yang terutama saya masih dalam keadaan demikian, semoga semoga kita semua bisa mengisi sisa liburan yang masih ada ini dan kita berdo’a agar ramadhan kedepan juga bisa lebih baik dari hari ini,” pesanya.
Rais Syuriah mejelaskan, Inspirasi ramadhan ini harus menjadi inspirasi positif dibulan selain ramadhan atau setelahnya nanti, termasuk jika kita mendapatkan inspirasi yang baik dibulan Ramadhan, inspirasi baik itu akan tertawa dalam proses bulan-bulan setelah ramadhan dalam kita melewati, orang yang selalu mendapat inspirasi baik Maka tanda-tanda-tanda-baik, baik-baik saja, itu baik yang kita harapkan, itu tidak bisa buruk tapi selalu ada niat baik dari yang baik, baik dalam qisoh di baik, kalau sudah baik melihat sesuatupun akan bagus, bisa melihat ayat-ayat kebesaran Allah, melihat apapun. Ini akan menjadi inspirasi baik, dari kapan kita bisa menjadi inspirasi baik? Selalu jika kita baik pasti akan selalu bisa, kesempatan seperti bersedekah, tidak harus orang kaya yang banyak harta, orang kaya justru orang yang selalu merasa cukup dengan rizqi Allah SWT dan bisa berbagi dengan sesama. Al-Qur’an sudah menambahkan ” wa manghqutira ‘alairiqkum falyumfik mimma atahullah “ , itu sebagai catatan bahwa bukan nominalnya berapa saat orang dalam suasana sulit tapi masih harapan untuk orang lain itu menjadi yang harus kita selalu camkan.
“Jadi orang bersedekah harus menunggu banyak uang, banyak harta, kapanpun di dunia nyata, banyak harta tapi tidak menampilkan untuk membagi, inilah yang kita khawatirkan pada diri kita,” nanghudhubila hi karena mindzalik “, Apa yang kita bisa, kita lakuken itu inspirasi baik, kita lakukan dihargai oleh Allah SWT insya allah ta’lla mekaten,” tuturnya.
Selanjutnya Rais mengharapkan, kita bisa berbuat baik apapun yang bisa kita lakukan, semoga bermanfaat untuk orang lain adalah sebenarnyanya memperbaiki diri kita sendiri. Ini yang kita selalu harus menjadi inspirasi, hakikatnya kita yang butuh untuk bisa berbuat baik, orang lain ini hanya media kita agar kita mendapat yang barokah dari Allah SWT, walaupun sekilas apa yang dilihat yang bisa terbatas kadang-kadang terlihat sepele tapi Insya Allah Walaupun terlihat remeh jika niat kita betul-betul sungguh maka ” wa’huwa kafirun ngindhallah “, Insya allah ta’ala memberikan yang terbaik.
“Seperti perumpamaan sebagaimana dakwa rosulillah muhammad SAW ” Man aghroja min thoriqil muslimin say’ian yu’dihim kataballah hulahu bihi miatahasanatin ” untuk sekedar berbuat baik sesuatu yang menggalangi atau sesuatu yang kira-kira membahayakan kalau lebih besar orang lain sesama muslim kita , walaupun berupa paku ditengah jalan atau batu yang menyandung Orang, kita ambil, kita singkirkan , jika niat kita untuk mengindarkan bahaya dari sesama muslim, Insya Allah ini akan menjdi inspirasi baik kita akan mendapat dari Allah SWT yang penting inspirasi niat itu harus dijaga sehingga kesempatan utuk berbuat baik itu selalu ada,” haturnya.
Beliau menjelaskan, ” Robbanghamalin soghirin tun ‘gadhibuhunniyah wa’ rubanghamalin kabirin soghirniyah “, kadang-kadang halkecil tapi bernilai karena niatnya amal walaupun besar menjadi kecil artinya kalau niat kita kurang. Inilah harapan kita, kita selalu memiliki inspirasi sehingga Allah Swt membukakan pintu kita untuk selalu kuat dan bersemangat untuk bertanya kepada publik orang lain walaupun sekilas, sewaktu-waktu kita mampu, mungkin belum terlihat berbobot atau terlihat signifikan. Walaulawaridun makana wirdun, falaula waridun makana wirdun, itu datang dari Allah, kita hanya menjadi pelak apa, maka dari itu dari allah SWT, sedikit tanpa Nur-Nya allah tidak mungkin bisa dilakukan, maka harapan kita, kita baik-baik sebaik- baik-baik walaupun sekilas semampu kita, ” if’galul khoiroh, if’ganil khoiro menamakana “soghiron fa ‘innakala tadri’ aulatakhlamu ayy’“, praktiklah baik kita tidak tau mana yang memasukan kita ke surga, semoga banyak, sekilas, kalau itu ikhlas insya allah kabirun ngindhallah, menjadi pintu maaf, pintu masuk ” fiddunya wal ‘akghiroh “.
“Mohon maaf atas segalanya, saya ucapkan terimakasih kepada para ulama para kyai yang sudah kerso ikut mengisi acara dalam kegiatan LDNU mensyi’arkan dalam dakwahnya semoga panjenengan semua mendapatkan balasan yang lebih banyak dari Allah SWT dan mohon maaf manakala dari PCNU kurang memberikan fasilitas yang bagus untuk itu saya memintakan maaf atas kesalahan saya juga kelembagaan secara umum, mohon maaf,” pungkasnya.
Ditulis: Yasinta Umi Afifah
Editor: Achmad Rohadi