PURWOREJO, nupurworejo.com – Bidang media Gerakan Pemuda (GP) Ansor se- Kabupaten Purworejo mengikuti kegiatan Reportase On The Road, Sabtu (06/11/2021) kemarin. Destinasi sejarah yang kader kunjungi, diantaranya masjid Agung Darul Muttaqin Purworejo dengan bedhug Pendowo yang menjadi bedhuk terbesar di dunia, lalu masjid Agung Loano dengan sejarah masjid peninggalan Sunan Geseng, Klentheng Thong Hwie Kiong Purworejo, Musium Tosan Aji Purworejo, masjid Kauman Bagelen, pendopo pantai Dewaruci, dan pantai Dewaruci.
Kegiatan diikuti oleh puluhan kader-kader yang aktif di media PAC GP Ansor. Kegiatan dipimpin oleh media Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Purworejo, untuk berlatih bersama bagu para media Ansor di Purworejo untuk paham akan sejarah dan bisa mempublikasikan kepada masyarakat melalui media Ansor yang ada.
Baca juga: PC GP Ansor Purworejo Gelar Rapat Koordinasi
Ketua PC GP Ansor Purworejo Kyai Habib Anwar Dahlan menyampaikan bahwa hari ini kami bersama sahabat-sahabat media Ansor se-Purworejo belajar sambil jalan-jalan dengan mengunjungi sejumlah destinasi sejarah di Kabupaten Purworejo.
“Kita bersama-sama belajar sejarah dan nanti akan berbagi wawasan dengan melaksanakan reportase media,” kata Kyai Khabib Anwar.
Dikatakan Khabib Anwar Dahlan, berharap dengan kegiatan itu, media Ansor Purworejo bisa lebih maju dan menjadikan berita-berita di Purworejo bisa didengar dan bisa diperoleh oleh semua warga masyarakat khususnya di Kabupaten Purworejo dan secara umum ke semua nusantara bahkan dunia.
“Reportase On The Road media Ansor ini dilaksanakan untuk menggali sejarah-sejarah di Kabupaten Purworejo yang bersifat religi maupun kebudayaan, semua kita cari tau bahkan untuk di publikasikan menjadi kegiatan kita yang sifatnya untuk berdakwah islam ahli sunnah waljamaah, apalagi masjid ini sebagian merupakan peninggalan ulama-ulama kita, yang insyaallah bermanfaat,” jelasnya.
Salah satu pemateri, Redaktur nupurworejo.com Lukman Khakim saat dialog santai yang menjadi agenda pamungkas mengungkapkan, bahwa kekuatan jumlah tim media yang tersebar di seluruh kecamatan bahkan hingga ranting-ranting merupakan potensi yang kuat untuk menyuarakan hingga mengawal sebuah isu yang sedang disuarakan oleh organisasi. Terlebih jika digerakkan secara serentak, tentu akan menjadi kekuatan yang sangat diperhitungkan.
“Potensi ini hanya butuh di manage sehingga potensi yang ada dapat terpakai secara maksimal,” terangnya.
Dijelaskan lebih lanjut, untuk memaksimalkan peran media Ansor, Lukman berharap agar masing-masing personil tidak pasif menunggu informasi kegiatan baik yang digelar oleh NU atau banom lainnya.
“Gerakan media yang aktif itu tidak menunggu tapi mencari sesuatu yang menarik berkaitan dengan potensi yang layak untuk diangkat. Sebelumnya perlu dilakukan pemetaan database potensi kader di daerah yang betul-betul layak atau butuh dipublikasikan,” pungkasnya.
Salah satu peserta Reportase On The Road, Nur Afifah, dari IPPNU Ancab Bener, mengaku senang bisa mengikuti kegiatan itu. Dengan kegiatan itu dirinya bisa mengetahui destinasi sejarah yang ada di Purworejo.
“Seneng bisa mengikuti kegiatan ini, bisa menambah pengalaman juga terus banyak ilmu yang didapat, juga harapanya kedepan media semakin maju, semakin dimanfaatkan baik lagi biar kemanfaatanya itu bisa untuk semua orang,” pungkasnya.
Reportase On The Road dengan menggunakan dua armada bus wisata milik PO Sumber Alam yang telah disediakan. Dengan syarat membawa alat media kamera atau sejenisnya, mereka belajar membuat reportase destinasi sejarah yang dikunjungi dan dipublis melalui media Ansor yang ada.
Kontributor: M. Ansori
Editor: MH/RA/AR/LH