PURWOREJO, nupurworejo.com – Melanggengkan tradisi Ahlu Sunnah Wal Jamaah (ASWAJA) dan sebagai wasilah agar musim pageblug Covid-19 segera hilang dari Negara kita. Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Baledono mengadakan maulid dan do’a bersama. Acara berlangsung melalui laman media sosial Zoom Meeting dan lainnya, Selasa (3/8) malam.
Baca juga : Bedah Sejarah hingga Tebar Benih Ikan Semarakkan Syawalan Ansor Baledono
Ketua Panitia, Hilmi Fauzi M. Pd mengatakan, bahwa dari acara ini semoga kita semua dijauhkan dari perkara yang menyusahkan kita. Kita semua diberikan kesabaran dalam menghadapi wabah ini.
“Dari wabah ini alhamdulillah kita tetap bisa aktif walaupun harus dengan cara yang hybrid. Kita harus bisa menjawab tantangan zaman yang modern,” kata Fauzi.
Ketua PR GP Baledono, Gus Ja’far Shodiq menyampaikan, kita ketahui belakangan ini Desa kita dan Negara kita sedang dilanda wabah telah berjalan lebih dari satu tahun lamanya. Wabah ini mestinya kita sikapi dengan arif dan bijak. Tidak dengan takut yang berlebihan, namun juga tidak sembrono mengabaikan begitu saja.
“Dawuh Kiai Miftachul Akhyar Rois Am PBNU serta Ketua MUI, Covid itu nyata. Beliau berpesan agar Ulama senantiasa menjadi lokomotif penyadaran akan penanggulangan covid. Saya tegaskan Kembali penganggulangan yang hingga pada akhirnya dunia dapat berdamai dan melanjutkan aktivitas sedemikian semula. Maka posisi ansor yang senantiasa ndereke ulama bagaimana? tidak ada kata lain selain kita membantu dengan ikhtiar sekuat dan semampu kita,” jelas Ja’far.
Dikatakan, demikian pula arahan ketua umum GP Ansor untuk melaksanakan upaya penerapat 5M + 1 D (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan, Mencuci Tangan, Mengurangi Mobilitas dan Doa). Saya tegaskan Kembali DOA.
“Sama halnya dengan arahan dari Ketua PC GP Ansor bahwa kegiatan Ansor tidak boleh mati total karena pandemi ini. Namun yang perlu digaris bawahi, dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan itu dibutuhkan kedisiplinan dan penyikapan yang tepat agar kegiatan Ansor berjalan secara efektif. Adapun acara ini sendiri diselenggarakan secara Hybrid, atau separuh langsung dan separuhnya lagi online,” tegas Ja’far.
Ditambahkan, maka dari itu PR GP Ansor Baledono hari ini bersama-sama bermunajat dan berdoa kepada Allah agar pandemi ini segera sirna. Tidak lupa juga kita hadiahkan tahlil kepada para ulama, sahabat-sahabat kita, orang tua sahabat kita, dan seluruh warga nahdliyin yang telah mendahului kita agar senantiasa diberikan kasih sayang, ampunan dan tempat terbaik oleh Allah SWT.
“Semoga nanti dengan solawat yang akan disampaikan oleh Gus Fikar dan Mauidzoh Hasanah yang disampaikan oleh Kiai Nailul dapat menjadi wasilah kepada Allah agar menguatkan taqwa dan mengijabahi doa-doa kita,” tutur Ja’far.
Pengurus Ranting NU Baledono, Sigit Purnomo mengatakan, acara maulid dan doa bersama yang diselenggarakan PR GP Ansor Baledono ini sangat luar biasa. Acara ini diisi dengan tahlil, maulid, dan doa bersama, ada tim hadrohnya juga.
“Acara ini bisa diikuti oleh seluruh masyarakat melalui online. Semoga pandemi Covid-19 segera sirna,” tutur Sigit.
Ketua PAC GP Ansor Purworejo, Kiai Imam Jauhari menyampaikan, masa pandemi ini Ansor harus tetap aktif berdakwah walaupun dengan cara digital (daring). Kader Ansor ketika mengadakan acara harus tetap melaksanakan protokol kesehatan.
“Menyukseskan program pemerintah yaitu vaksinasi massal. Perlu diketahui, dalam waktu kedepan PAC GP Ansor Purworejo akan melakukan turba ke ranting-ranting,” tambah Imam.
Pemateri, Kiai Nailul Kamal Al Hafidz menjelaskan, dimana kita semua sepakat memperingati kemerdekaan adalah hal baik. Namun kenapa memperingati perjuangan kanjeng Nabi Muhammad SAW sebagaimana dibacakan dalam maulid oleh sebagian orang tidak diperbolehkan?
Secara logika ini tidak bisa diterima.
“Maka dari itu mari kita hadirkan semangat perjuangan kanjeng Nabi Muhammad SAW dan gelora perjuangan kemerdekaan 45 ini untuk menatap mas kini serta dengan wasilah maulid dan doa yang telah kita panjatkan dapat diijabah oleh Alloh SWT semua hajat kita,” ujar Nailul.
Ditambahkan Nailul, warga NU sebenarnya sudah banyak sekali dalil yang dimiliki, maka sudah sepatutnya kita mengamalkan dalil-dalil dan mengajarkan kepada masyarakat.
“Kemudian kita juga harus mempunyai ilmu-ilmu lainnya agar tidak mudah menyalahkan orang lain akan tetapi terus meningkat ibadah kita kepada Allah SWT,” tutur Nailul.
Kontributor : Latif Akhadi
Editor : MH/RA/AR/LH