Purworejo, nupurworejo.com – Katib Syuriyah PBNU, sekaligus sebagai Sekretaris Badan Wakaf Indonesia Pusat di dapuk, KH. Sarmidi Husna, MA menjadi pembicara dalam Seminar Nasional memperingati Hari Santri dan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Kediatan berlangsung di Auditorium Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Purworejo, Senin (31/10). Dengan mengambil tema “Aktualisasi Pendidikan Nabi di era Generasi Alpha”.
Dalam pembahasan dasarnya, KH Sarmidi Husna, MA menyampaikan peran pendidikan dalam Islam. Dimana Islam sangat memandang penting pendidikan. Bahkan Islam selalu menjunjung tinggi ilmu pengetahuan.
“Setiap umat Islam memiliki kewajiban untuk mencari ilmu. Sebabnya, derajat mereka pun akan diangkat oleh AllahSWT,” pesannya.
Beliau menambahkan, Dalam Al-Quran, kerap ditemukan seruan supaya manusia berpikir dan mengolah akal mereka. Inilah alasan mengapa Islam juga disebut sebagai agama pendidikan.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan akidah di rumah Aqom bin arqom.
“Nabi Muhammad SAW juga telah menjadikan pengajar baca-tulis bagi 10 penduduk Madinah sebagai syarat pembebasan bagi setiap tawanan perang Badar,” jelasnya.
Sementara itu, lanjut KH Sarmidi Husna, di zaman Rasulullah pemuda-pemuda lah yang memegang peran berdakwah dan mengajarkan ilmu, beliau adalah sahabat – sahabat Rasulullah. Di luar itu ada pemuda yang menaklukkan Bizantium (Romawi) yaitu El Fatih dan Sultan Mehmet II.
“Dalam sebuah maqolah di jelaskan bahwa ‘Masa depan suatu bangsa, segala persoalan manusia, hidup dan matinya ada di tangan pemudanya,” terangnya.
Ia juga berpesan, Generasi regenerasi terus berjalan, dan hari ini memasuki generasi Alpha, generasi yang lahir kisaran tahun 2015 s/d 2025. Generasi Alpha adalah generasi dengan segala kemudahan di bandingkan generasi pendahulu dalam ranah perkembangan teknologi.
Menjadi sebuah tantangan tentunya, ketika pemuda – pemuda hari ini tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi yang pesat, jika tidak maka akan musnah dari peradaban, hal tersebut berlaku juga dalam sebuah institusi atau lembaga.
Itu artinya, di dalam dunia pendidikan juga harus bisa menyelaraskan dengan perkembangan zaman, pemanfaatan IT dalam dunia pendidikan adalah sebuah keniscayaan.
Ada platform keutuhan kompetensi yang menjadi prinsip dasar dalam ranah pendidikan yaitu, Tazkyah (attitude), tilawah (skill), dan ta’allim (knowledge).
Ketiga hal di atas harus di kuasai agar keutuhan kompetensi pendidikan dapat berjalan sempurna.
Sudah selayaknya generasi muda Nahdlatul Ulama hari ini memegang teguh prinsip; al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah (merawat tradisi lama yang baik, serta mengambil nilai baru yang lebih baik).
Masih di pembahasan seminarnya, KH Sarmidi Husna, MA menyampaikan pembahasan dasar mengenai peran pendidikan dalam Islam. Islam sangat memandang penting pendidikan. Bahkan Islam selalu menjunjung tinggi ilmu pengetahuan.
“Setiap umat Islam memiliki kewajiban untuk mencari ilmu. Sebab, derajat mereka pun akan diangkat oleh Allah SWT,” bebernya.
Dalam kesempatan itu juga, Ketua PCNU Purworejo, KH Farid Solihin M.MPd memberikan apresiasi penuh dan bersyukur bisa ikut berkontribusi melalui STAINU Purworejo dalam bidang Pendidikan, serta memberikan harapan kedepannya.
“Apresiasi dengan adanya kegiatan seminar ini, memang generasi Alpha adalah generasi yang dekat dengan teknologi. Mereka mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari, bahkan sekarang banyak yang lupa tentang bagaimana nabi mengajarkan ilmunya. Di perkirakan generasi Alpha di tahun 2025 akan bertambah 2 Milyar,” sebutnya.
Farid juga berpesan, maka jika tidak dibekali dengan keteladanan nabi, generasi hari ini akan kehilangan arah dan STAINU menjadi barometernya. “Harapan nya kegiatan ini tidak hanya selesai di seminar saja tetapi juga bisa di aplikasikan dalam kehidupan masyarakat” Jelasnya.
Kontributor: Ahmad Al Masykur