KUTOARJO, ( nupurworejo.com ) –
Majelis Wakil Cabang Nahdlatu Ulama (MWCNU) Kutoarjo mulai merealisasikan tarawih dan silaturahim (Tarhim) pada tanggal 3 Ramadlah 1442 H, Rabu (14/04/2021) malam. Rangkaian safari Tarhim yang pertama kali dilakukan di Masjid Annashrullah yang berada di Ranting NU Desa Tunggorono. Hadir dalam jajaran pimpinan MWCNU Kutoarjo antara lain Rois Syuriah, Wakil Ketua Tanfidziyah, Sekretaris, dan Bendahara. Hadir pula para pimpinan lembaga MWCNU Kutoarjo dan PAC GP Ansor Kutoarjo yang diawakili oleh Ketua Rijalul Anshor dan Komandan Satkoryon Banser.
Tarhim diisi dengan shalat tarawih bersama dan ramah tamah. Pada saat ramah tamah di serambi masjid, bertindak mewakili tuan rumah adalah H. Supartono sebagai Kepala Desa Tunggorono. Di antara sambutannya saya berharap agar warga diberikan kemampuan menjalankan ibadah puasa sampai selesai. “ Semoga sampai satu bulan, semoga kita dapat memanenya” pesanya.

Baca Juga
MWC NU Purworejo Awali Tarling di Masjid Al Muttaqin Pangenrejo
Rois Syuriah MWCNU Kutoarjo K. Fauzi AS yang juga koordinator tim selatan dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Tarhim merupakan program rutin MWCNU Kutoarjo di bulan Ramadlan, yang sempat tertunda pada tahun lalu. Pelaksanaannya berada di dua Kawasan. Kawasan utara gunung dan Kawasan selatan gunung. Peserta dari selatan gunung melaksanakan tarhim di Kawasan utara, begitu pula sebaliknya. Geografis Kutoarjo memang memungkinkan pembagian seperti ini, karena daerahnya memanjang dari selatan ke utara yang bagian tengahnya terdapat pegunungan. “ Tujuannya adalah untuk melaksanakan program MWC rutin setiap Ramadhan, Tarhim dilaksanakan di utara gunung dan selatan gunung, yang dari selatan ke utara, yang dari utara ke selatan ” tuturnya.

“Setelah pembangunan gedung lantai 3 selesai, itu akan digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat bagi warga NU. Insya Allah setelah lebaran tiap minggunya akan diadakan rukyah, bekam, dan totok gratis. Hanya disediakan kotak infak seikhlasnya untuk kemaslahatan warga NU, tidak ada pungutan ” selesai. Sambutan dari koordinator waktu diakhiri dengan pemberian tali asih kepada takmir masjid Annashrullah.
Ramah tamah dilengkapi dengan ceramah agama oleh Ky Ahmad Aziz S.PdI. Para jamaah terlihat khusyuk memerhatikan isi ceramahnya. Kyai sekaligus guru agama di SMKN 6 Purworejo ini mengawali ceramahnya dengan menguraikan asal usul kata puasa yang sebenarnya dalam agama Islam hanya dikenal dengan istilah shiyam/ shaum. Istilah puasa katanya berasal dari agama Hindu. Dulu sebelum Islam datang, di Nusantara sudah ada agama Hindu dan Budha. Di antara ritualnya adalah upawasa dengan meninggalkan makan minum untuk mencapi kesempurnaan jiwa. Setelah Islam tersebar di Nusantara ada akulturasi budaya, jadi nama upawasa tetap dipakai untuk menyebut ibadah shiyam, hanya saja tradisi lisan masyarakat Jawa pengucapanya menjadi puasa.
Editor: MH/AR/LH







1 Komentar