Kutoarjo – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kutoarjo sukses menyelenggarakan kegiatan rutin Lailatul Ijtima’ sekaligus Pelantikan Pengurus Ranting NU Desa Purwosari, Desa Karangwuluh, dan Desa Kuwurejo pada Rabu malam (20/8/2025) di Masjid Nurul Iman Blimbing, Desa Purwosari.
Kegiatan yang dihadiri jajaran PCNU Purworejo, MWCNU Kutoarjo, pemerintah desa, serta warga Nahdliyyin ini berlangsung khidmat, penuh keakraban, dan diwarnai semangat kebersamaan.

Acara pelantikan dipimpin oleh jajaran PCNU Purworejo. Pembaiatan dilakukan oleh KH. Ahmad Chamid AK (Wakil Rois Syuriyah PCNU Purworejo), pembacaan SK oleh Ahmad Muhaini (Wakil Sekretaris PCNU Purworejo), serta sambutan oleh H. Fathurrohman (Wakil Ketua PCNU Purworejo).
Panitia penyelenggara, Wagirin, dalam hal ini Pengurus Ranting NU Purwosari dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kehadiran seluruh undangan, jajaran PCNU, MWCNU Kutoarjo, serta ranting-ranting se-Kutoarjo. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bisa terlaksana berkat kekompakan seluruh panitia dan dukungan masyarakat.
“Kegiatan ini bisa terlaksana berkat kekompakan panitia dan dukungan masyarakat. Semoga menjadi awal yang baik untuk pengabdian NU di tingkat ranting,” ujarnya.

Sementara itu perwakilan dari PCNU Purworejo, H. Fathurrohman menyampaikan ucapan selamat kepada pengurus ranting yang baru saja dilantik. Ia memberikan motivasi dengan menukil dawuh para muassis, diantaranya Hadrotus Syekh KH. Hasyim Asy’ari yang menegaskan bahwa siapa saja yang mengurus NU akan dianggap sebagai santrinya dan didoakan husnul khatimah beserta keturunannya.
Begitu juga dawuh KH. R. Asnawi Kudus yang mengajak umat Islam untuk ber-NU dengan penuh cinta, kerukunan, persatuan, dan keikhlasan. Beliau juga menekankan pentingnya ber-NU mengingat peran strategis NU dalam perjuangan kemerdekaan, sekaligus memperkenalkan program-program PCNU Purworejo kepada para pengurus ranting.
“Hadrotus Syekh KH. Hasyim Asy’ari pernah dawuh, siapa saja yang mengurus NU akan dianggap santrinya dan didoakan husnul khatimah beserta keturunannya. Maka ber-NU lah dengan cinta, kerukunan, dan keikhlasan,” ungkapnya.
Kepala Desa Purwosari, Untung Rahmat, atas nama Pemerintah Desa Purwosari, menyampaikan salam silaturahim dan rasa bahagia atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia juga mengucapkan selamat berjuang kepada para pengurus ranting, serta berharap adanya sinergi dengan pemerintah desa masing-masing. Disamping itu ia juga berpesan agar semua pihak menjaga keguyubrukunan dan memohon bimbingan dari jajaran pengurus NU demi kemajuan bersama.
“Atas nama Pemerintah Desa, kami ucapkan selamat berjuang. Mari bersinergi dengan pemerintah desa, menjaga keguyubrukunan, dan bersama NU membangun kemajuan,” tuturnya.
Rois Syuriah MWCNU Kutoarjo, Kyai Fauzi Ahmad Sahin mengucapkan terima kasih kepada pengurus Ranting NU Purwosari yang telah memfasilitasi kegiatan Lailatul Ijtima’ kali ini. Beliau juga menyampaikan program MWCNU Kutoarjo, diantaranya kegiatan Selapanan Ahad Kliwon dan Kamis Kliwon, instruksi PCNU Purworejo untuk menggiatkan Gerakan Koin NU sebagai fundamen kegiatan, serta rencana peringatan Hari Santri Nasional 2025.
“MWCNU Kutoarjo memiliki program Selapanan Ahad Kliwon dan Kamis Kliwon, instruksi PCNU untuk menggiatkan Gerakan Koin NU, serta persiapan peringatan Hari Santri Nasional 2025. Mari kita jaga semangat kebersamaan demi kokohnya NU di Kutoarjo,” jelasnya.
Selain itu, beliau juga menyinggung agenda pelatihan Pagar Nusa di wilayah Kutoarjo yang akan dilaksanakan bekerja sama dengan MWCNU. Dalam kesempatan yang sama beliau juga mengajak seluruh warga Nahdliyyin untuk memberikan dukungan penuh pada kegiatan kader muda NU.
“Mari bersama-sama mendukung dan mensukseskan agenda Gerakan Pemuda Ansor, Fatayat, serta IPNU–IPPNU PAC Kutoarjo yang insyaAllah akan menyelenggarakan Gema Sholawat dan Doa Bersama pada 26 September 2025 di halaman SMK PMB Kutoarjo. Semoga acara tersebut membawa keberkahan dan memperkuat semangat ke-NU-an generasi muda kita,” pungkasnya.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan pengajian kitab Al-Muqtathofat Li Ahlil Bidayat karya KH. Marzuki Mustamar yang disampaikan oleh KH. Asnawi Mangkualam (Kuwurejo). Dalam mauidzahnya, beliau menyampaikan beberapa poin penting:
- “Carilah ilmu yang barokah, karena ilmu yang tidak barokah justru akan menjauhkan dari Allah SWT.”
- “Bertawasul kepada orang-orang shalih dan amal shalih adalah wasilah penting dalam berdoa.”
- “Berdoalah agar diberi hati yang bercahaya, lisan yang bercahaya, dan kehidupan yang penuh dengan cahaya iman serta petunjuk Allah SWT.”
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 20.00 WIB itu diakhiri dengan doa penutup, meninggalkan kesan mendalam bagi jamaah dan warga yang hadir. Melalui kegiatan ini, MWCNU Kutoarjo meneguhkan kembali semangat ukhuwah, keguyubrukunan, dan pengabdian kepada NU. Harapannya, pengurus ranting NU di bawah naungan MWCNU Kutoarjo semakin kokoh dalam menjaga akidah Ahlussunnah wal Jama’ah, serta NU terus berperan nyata dalam membangun masyarakat religius, moderat, dan penuh persaudaraan.






