Butuh, WARTA NAHDLIYIN – Dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Muslimat NU Ranting Desa Langenrejo, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, bersama Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PCNU Purworejo menggelar Sholawat Budaya di halaman Majelis Taklim An-Nur Langenrejo, Ahad (19/10/2025) siang.
Kegiatan ini diawali dengan pelantikan pengurus Muslimat dan Fatayat NU Ranting Langenrejo. Pelantikan pengurus Muslimat dipimpin oleh Ny. Siti Tafrijiyah Haekal, dan pengurus yang dilantik dipimpin oleh Ketua terpilih Ibu Uswatun Khasanah. Sementara itu, pelantikan pengurus Fatayat NU dilakukan oleh Sahabat Istikomah, S.Pd, dengan Ketua terpilih Ny. Nur Kholishoh Al Hafidzoh. Usai pelantikan, acara dilanjutkan Mujahadah Yamisda yang dipimpin oleh Kiai Fauzi Ahmad Sahin sebagai bentuk doa bersama memohon keberkahan dan keselamatan untuk bangsa dan Nahdlatul Ulama.

Dalam sambutannya, Kiai Akhmad Hanafi, selaku tuan rumah sekaligus Ketua Lesbumi PCNU Purworejo, menyampaikan bahwa Sholawat Budaya tahun ini menghadirkan Gus Wahid Syarifudin dari Yogyakarta sebagai pembawa sholawat, diiringi Hadroh Ahbabul Musthofa Purworejo. Adapun tausiah akan disampaikan oleh KH. Muhammad Haekal, S.Pd.I, Ketua PCNU Purworejo.
“Alhamdulillah, warga NU di Langenrejo sejak tahun 2018 hingga sekarang rutin memperingati Hari Santri. Semoga kegiatan ini terus membawa keberkahan dari para masyayikh, dan mudah mudahan kita tetap diakui sebagai santri-santrinya,” ujar Kiai Hanafi.
Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran pengurus PCNU Purworejo, PC Muslimat NU, PC Fatayat NU, Forkopimcam Butuh, Kepala Desa Langenrejo Juminatun, serta para tokoh masyarakat dan warga sekitar yang antusias mengikuti kegiatan.
Dalam mauidhah hasanah-nya, KH. Haekal menegaskan pentingnya meneladani perjuangan santri dan kiai dalam memerdekakan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Pada 22 Oktober, para kiai NU melalui Resolusi Jihad telah menyerukan semangat jihad fi sabilillah untuk mempertahankan kemerdekaan. Semangat itulah yang harus terus kita rawat hingga hari ini,” tegasnya.
Peringatan Hari Santri sendiri ditetapkan secara resmi oleh pemerintah melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri, sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan peran besar para kiai serta santri dalam memperjuangkan kemerdekaan dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Acara berlangsung khidmat dan meriah, diiringi lantunan sholawat yang menggema dari para jamaah, menandai semangat cinta tanah air dan cinta Rasul yang menjadi ruh peringatan Hari Santri tahun ini.








