WARENG, Warta Nahdliyyin — Program magang mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Purworejo di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Salafiyah Wareng resmi berakhir pada Kamis (17/10/2025). Penutupan dilakukan melalui kegiatan Apel Pagi yang berlangsung khidmat dan penuh kehangatan, menandai berakhirnya masa praktik lapangan bagi tiga mahasiswi yang telah menempuh pengalaman pendidikan lapangan selama lebih dari dua bulan, sejak 8 Agustus 2025.
Ketiga mahasiswi tersebut yakni Rofingah, Rizki Agung Wijayati Hadi Safitri, dan Maliha Nur Mahmudah, merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) STAINU Purworejo. Selama masa praktik, mereka menunjukkan dedikasi tinggi dalam proses pembelajaran di madrasah, mulai dari menyusun perangkat ajar, mendampingi kegiatan belajar mengajar, hingga terlibat aktif dalam kegiatan administrasi dan ekstrakurikuler.

Kepala MI Salafiyah Wareng, Ima Sarofah, S.Pd.I, menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas kontribusi positif yang diberikan para peserta magang selama berada di madrasah.
“Mereka tidak hanya belajar, tetapi juga memberi warna baru dalam kegiatan belajar di madrasah kami. Semoga pengalaman ini menjadi bekal berharga dalam perjalanan mereka sebagai calon pendidik,” ujarnya di hadapan para siswa dan dewan guru.

Suasana apel penutupan berlangsung hangat dan penuh haru. Para siswa terlihat antusias sekaligus sedih melepas kakak-kakak mahasiswa yang telah menjadi bagian dari keseharian mereka. Beberapa siswa bahkan membawa surat kecil dan gambar sebagai tanda kenang-kenangan, simbol kedekatan emosional yang terjalin selama masa magang.
Dalam sambutannya, Rofingah, mewakili rekan-rekannya, menyampaikan rasa syukur atas kesempatan berharga yang diberikan madrasah.
“Dari kampus kami, STAINU Purworejo, kami dibekali teori. Namun di sini kami benar-benar belajar praktik secara langsung. Kami belajar mengajar, tetapi kalian juga mengajarkan kami arti kesabaran,” ungkapnya di tengah suasana haru yang menyelimuti apel pagi tersebut.
Sementara itu, Zainal Muttaqiin, S.Si., M.Pd.I, selaku dosen pembimbing dari STAINU Purworejo, turut hadir dan memberikan apresiasi atas kerja keras para mahasiswa serta dukungan pihak madrasah. Ia menegaskan bahwa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu pilar penting dalam membentuk karakter dan kompetensi calon pendidik yang profesional.
“PPL bukan hanya tentang mengajar di kelas, tetapi juga membentuk kepekaan sosial, tanggung jawab, dan semangat pengabdian seorang guru madrasah,” tuturnya.

Penutupan kegiatan magang ditandai dengan acara sederhana namun sarat makna, meliputi sambutan, penyerahan kenang-kenangan, dan doa bersama. Momen tersebut menjadi simbol kebersamaan antara pihak madrasah dan mahasiswa STAINU Purworejo yang terjalin erat selama masa praktik.
Kegiatan ini tidak hanya menutup satu tahap akademik, tetapi juga membuka peluang kolaborasi pendidikan yang lebih luas antara STAINU Purworejo dan MI Salafiyah Wareng. Sinergi semacam ini diharapkan terus berlanjut, memperkuat hubungan antara dunia kampus dan lembaga pendidikan dasar dalam mencetak generasi pendidik yang unggul, berkarakter, dan berakhlak mulia.
(Hardy)






