Pituruh, nupurworejo.com – Dalam rangka memperingati Milad ke-XVI, MI Tahassus Ma’arif NU Prapagkidul, Kecamatan Pituruh, menggelar pawai arak-arakan becak motor yang meriah. Sebanyak 110 santri dan santriwati penghafal Juz 30 bil ghoib turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Sabtu (24/5/2025).
Rute pawai dimulai dari Desa Prapagkidul dan melintasi sejumlah wilayah, yakni Girigondo, Prapaglor, Kalikotes, Ngandagan, Pituruh, hingga berakhir di Megulung.

Kepala MI Tahassus Ma’arif NU, Yuliana, S.Pd., dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar para santri yang telah menghafal Al-Qur’an mendapatkan ilmu yang bermanfaat serta mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Semoga anak-anak yang telah menghafal Al-Qur’an senantiasa diberkahi dan sukses dalam menuntut ilmu. Kami juga memohon doa dari para wali murid, semoga masa depan mereka semakin gemilang,” ujar Yuliana.
Yuliana juga mengungkapkan rasa syukurnya atas antusiasme masyarakat terhadap sekolah tersebut. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 119 calon peserta didik baru telah mendaftar, ditambah 6 siswa pindahan dari luar kota yang turut bergabung.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para orang tua yang telah mempercayakan kami untuk mendampingi putra-putri mereka dalam belajar dan mengaji di MI Tahassus,” tambahnya.
Sementara itu, Camat Pituruh, Drs. Hartono, M.M., dalam kesempatan yang sama menyampaikan ucapan selamat kepada MI Tahassus Ma’arif NU atas peringatan Milad ke-16. Ia berharap sekolah ini terus mencetak generasi unggul yang mencintai Al-Qur’an.
Perwakilan dari Kementerian Agama Kabupaten Purworejo, Waluya, S.Ag., M.H., juga turut hadir dan menyampaikan apresiasi terhadap acara tersebut. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal yang berjalan seiring dengan perkembangan zaman.
“Kami mewakili Kemenag mengucapkan selamat kepada anak-anak yang telah menyelesaikan hafalan Juz 30. Semoga ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat dan diamalkan di masyarakat,” pesan Waluya.
Ia menambahkan, acara ini bukan sekadar perayaan kelulusan, tetapi juga menjadi momen penting untuk memotivasi siswa dan masyarakat agar terus mencintai ilmu agama khususnya Al-Qur’an seraya melestarikan kearifan lokal.
Kontributor: Adi
Editor: Rudi






